Berkata Allahyarham Guru Bakrie.
Pernah dulu ada fitnah terhadap Syaikhona Abah guru sekumpul waktu itu pernah satu kali Abah Guru tidak sholat jum'at lalu di katakan wali apa itu sampai tidak sholat jum'at.
Hingga Aku kata Guru Bakrie bertemu dengan Abah guru dan Abah guru
berkata, Aku sudah siap-siap di kamar mau berangkat ke Mesjid untuk
sholat jum'at dan tiba-tiba Aku lihat al qur'an itu bediri tepat di
depan pintu kamar.
Aku tidak mungkin melangkahi Al qur'an itu sehingga aku duduk menunggu
Al quran itu tidak berdiri lagi di depan pintu kamar, tapi Al qur'an itu
tetap berdiri sampai berakhirnya sholat jum'at baru Al quran itu
menyingkir dari pintu.
Dan aku tidak tahu ada apa di balik itu semua, tapi Aku hanya tidak
mungkin melangkahi Al quran sehingga aku tidak sholat jum'at dan aku pun
di fitnah macam-macam tapi aku hanya diam kada melawani karena mereka
tidak tahu kenapa Aku tidak sholat jum'at. (Allahyarham Guru Bakrie
berkata, cap munafik apabila aku berdusta akan hal ini).
Berkata Allayrham Guru Bakrie Gambut.
Waktu itu ada haji Akbar dimana wukuf arafah bertepatan hari jum'at dan
waktu itu di Mekah dan arafah turun hujan, karena tidak biasa Mekah
turun hujan.
Aku membawa rombongan utk haji akbar itu kata Allahyarham Guru Bakrie.
Saat tawaf dan juga saat di padang Arafah aku melihat Syaikhona Abah guru dengan berpakaian ihram, dan yang lihat beliau bukan aku saja tapi hampir seluruh jemaah yang aku bawa melihat Syaikhona Abah guru sekumpul sampai aku berkesimpulan Abah Guru berangkat menunaikan ibadah haji karena saat itu ibadah haji akbar.
Saat tawaf dan juga saat di padang Arafah aku melihat Syaikhona Abah guru dengan berpakaian ihram, dan yang lihat beliau bukan aku saja tapi hampir seluruh jemaah yang aku bawa melihat Syaikhona Abah guru sekumpul sampai aku berkesimpulan Abah Guru berangkat menunaikan ibadah haji karena saat itu ibadah haji akbar.
Pada hari ahad sore aku telpon kawan ku yang berada di banjar, apakah
Majelis Sekumpul jalan atau istirahat, karena aku pikir Abah guru
menunaikan ibadah haji. Tapi aku kaget karena kawan ku bilang majelis
sekumpul tetap jalan seperti biasa. Dan kami semua jemaah heran karena
kami yakin betul Abah Guru sekumpul terlihat di beberapa tempat walau
saat di dekati Abah guru menghilang.
Sampai akhirnya aku pulang ke benua lagi. Dan masih penasaran dengan hal
itu, lalu selesai majelis kamis sore di sekumpul aku mendatangi ibu
Rahmah adik dari Abah Guru sekumpul untuk bertanya apakah Abah guru
berangkat haji tahun ini.
Ibu Rahmah berkata bahwa Abah guru tidak berangkat kemana-mana tapi memang ada hal yang aneh kata Ibu Rahmah..
Waktu itu aku lewat kamar Abah guru karena waktu itu pintu kamar sedikit
terbuka dan tanpa sengaja Aku lihat Abah guru memakai pakaian ihram dan
pakaian ihram itu terlihat basah seperti kena hujan. Mendengar
penjelasan itu aku pun yakin kata Guru Bakrie bahwa yang aku lihat itu
betul-betul Abah Guru sekumpul karena saat itu mekah dan arafah di guyur
hujan..
Berkata Allahyarham Guru Bakrie.
Waktu itu aku bertamu kerumah Abah Guru Sekumpul. Dan aku lihat di depan ada org tua yang duduk menunggu untuk bertemu Abah Guru
Karena belum dapat ijin dari petugas, orang tua itu menunggu di depan pintu rumah Abah guru sekumpul.
Aku pun masuk bertemu Abah guru, wkt kami berbincang-bincang Abah guru berkata...
Aku pun masuk bertemu Abah guru, wkt kami berbincang-bincang Abah guru berkata...
"Bakrie kita betangguhan yo (main tebakan).
Coba ikam tangguhi (coba tebak), siapa nama org yang menunggu di depan tu nah beserta bin nya, lalu darimana asalnya dan mau apa dia kesini."
Coba ikam tangguhi (coba tebak), siapa nama org yang menunggu di depan tu nah beserta bin nya, lalu darimana asalnya dan mau apa dia kesini."
Lalu Guru Bakrie berkata :
"Kada tahu ulun abah, ulun hanyar hari ini aja betamu lawan urang itu
(tidak tahu abah, saya baru pertama kali ketemu dengan orang itu).
Lalu Abah guru tertawa sambil baucap :
"Namanya tu Bakrie ae fulan bin si fulan, alamat nya di jalan ini, urg
barabai. Kesini hendak minta banyu soalnya ada keluarganya yang sakit
keras."
Lalu Aku kata Guru Bakrie menemui orang itu dan bertanya siapa nama
dengan binnya, alamat rumahnya dan hajatnya kesini, dan memang benar
sekali, apa yang di ucapkan Abah guru itu tepat semua, padahal Abah guru
sekumpul baru pertama kali bertemu, itu karena Abah guru kasyaf dan
tahu apa yang ada di dalam hati orang itu.
Pernah juga ada seorang Habaib yang bertamu Abah guru dan pakaiannya
seperti pakaian orang yang mau kondangan pakai baju hem, dan celana
panjang sambil baucap :
"Aku ne habaib guru"
Abah Guru berkata :
"Kada usah baucap kaya itu, aku tahu ja orang itu habaib atau kada kata Abah guru."
Maka Habaib itu pun diam karena merasa malu kurang adab dengan Abah guru.
Dan Allahyarham Al allimul al alamah Guru Bakrie Gambut berkata :
"Munafik bila aku berdusta, aku bertemu dengan Abah Guru dan Abah guru bekata :
"Aku Bakrie kemarian sabtu pengajian ibu-ibu hendak mehimungi
(menyenangkan) para ibu-ibu di majelis sabtu sekumpul, jadi Aku hendak
belucu-lucu. Aku pakai jas, pakai kopiah hitam dan pakai kacamata hitam
sehingga ibu ibu tertawa melihat aku. Tapi tidak berapa lama, aku
melihat Rasulallah hadir dan datang kepadaku sambil memeluk dan mencium
ku, aku kaget dan menangis terisak-isak di tengah Majelis ibu ibu,
karena aku merasa tidak pantas di peluk dan di cium Rasulallah. Yang
niat nya Aku hendak belucu-lucu menjadi betangisan di majelis, karena
hadirnya Rasulallah.
Allahyarham Guru Bakrie berkata :
"Aku di ijini menceritakan hal ini oleh Abah guru apabila Abah guru
sudah tidak ada lagi, karena akan menjadi fitnah bagi Abah Guru
sekumpul, dan aku Munafik apabila cerita ku ini dusta belaka.
Syaikhona Abah Guru sekumpul berkata :
"Sekiranya kalian di buka kan hijab ini maka kalian akan lebih banyak
menangis daripada tertawa, dan lebih banyak bergadang sedikit tidur
karena yang kalian lihat akan membuat kalian lebih banyak menangis dan
sedikit tidur.
Subhanallah..!
Oleh : @Yusrie Salman Al Aydrus.
Sumber : http://www.trendingtopic.top/2016/04/kesaksian-guru-bakrie-atas-karomah-abah.html
0 komentar:
Posting Komentar